.

.
Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

事務局 Sekretariat :

Jalan AKBP. M. Soeroko No. 8 Telp. (0353) 881096 – Kab. Bojonegoro 62111- Jawa Timur - Indonesia -- Email : perkemibojonegoro@gmail.com

Selasa, 11 Februari 2014

MUPERKAB BOJONEGORO 2014

0 komentar
Muperkab Bojonegoro 2014
Bojonegoro, hari ini Selasa (11/02/2014), PERKEMI Pengurus Kabupaten Bojonegoro mengadakan Musyawarah Persaudaraan Kabupaten (Muperkab) Tahun 2014. Bertempat di gedung Meliwis Putih Satlantas Polres Bojonegoro mulai pukul 15.00 waktu setempat. Cuaca mendung tak menghalangi undangan yang hadir. Ketua KONI Cabang Bojonegoro, H.M. Taufik beserta Sekretarisnya, H. Sahari juga berkenan hadir mengikuti sekaligus membuka secara resmi Muperkab PERKEMI Bojonegoro. Dipimpin oleh Sp. Yudi Sulistiyo selaku Ketua Panitia Pelaksana, Muperkab ini juga dihadiri oleh perwakilan Pengurus (eks) Dojo se Kabupaten Bojonegoro antara lain, Dojo Kodim 0813, Dojo SMAN 3, Dojo Toyo Aji Tanjungharjo, Dojo SMPN Tambakrejo, Dojo SMK Ngraho dan Dojo Polwil tentunya sebagai dojo yang masih aktif sampai dengan sekarang.
Ketua Umum Perkemi Kabupaten Bojonegoro, JA. Handoko
JA. Handoko (III-Dan), Ketua Umum PERKEMI Kabupaten Bojonegoro, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Muperkab merupakan agenda rutin yang harus dilaksanakan sebagai tanda pergantian Pengurus di tingkat Kabupaten. “Diharapkan di masa mendatang, Shorinji Kempo di Bojonegoro dapat berkembang dengan di”hidup”kan-nya kembali dojo-dojo yang pernah ada di wilayah Kabupaten Bojonegoro. ”, lanjut kenshi Bojonegoro angkatan pertama ini. Beliau juga mengharapkan pihak KONI Cabang Bojonegoro tetap terus menjaga dan meningkatkan kerjasama demi berkembangnya PERKEMI Bojonegoro
H.M. Taufik, Ketua KONI Cab. Bojonegoro
Bapak H.M. Taufik, selaku Ketua KONI Cabang Bojonegoro menyampaikan selamat kepada Pengurus PERKEMI Kabupaten Bojonegoro karena telah melaksanakan Muperkab Tahun 2014 yang merupakan hal yang wajib dilakukan dalam suatu organisasi. Dalam sambutannya juga disampaikan bahwa dalam tahap permulaan Shorinji Kempo masuk dalam Cabang Olahraga di PORPROV Jawa Timur Tahun 2012 dan 2013 telah menuai prestasi yang cukup membanggakan bagi Kontingen Kabupaten Bojonegoro dan diharapkan di masa-masa mendatang khususnya para PORPROV Tahun 2015 juga dapat menorehkan prestasi yang membanggakan pula. Pihak KONI Cabang Bojonegoro, siap membantu dan bekerja sama dengan Pengurus Kabupaten Bojonegoro demi tercapainya prestasi. Dalam akhir pidatonya, Ketua KONI membuka acara MUPERKAB PERKEMIBOJONEGORO TAHUN 2014.

Musyawarah dilanjutkan dengan Pemilihan Pengurus PERKEMI Kabupaten Bojonegoro Masa Bhakti 2013-2018 dengan menunjuk Sp.Teguh Nurhadi (II-Dan) sebagai pimpinan sidang. Secara aklamasi, perwakilan dari pengurus (eks) dojo masing-masing memberikan suaranya. Ketua Umum Pengurus Demisioner, JA. Handoko memperoleh suara terbanyak dan terpilih kembali sebagai Ketua Umum PERKEMI Kabupaten Bojonegoro Masa Bhakti 2013-2018. “Saya mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh rekan-rekan kenshi Bojonegoro yang telah memberikan kepercayaan ini kembali, dan kami berjanji akan mengemban amanah ini untuk PERKEMI Bojonegoro semakin maju”, kata beliau dalam sambutannya setelah dinyatakan terpilih. Acara ini diakhiri dengan foto bersama para undangan yang tak lain adalah kenshi-kenshi Bojonegoro. Semoga PERKEMI Bojonegoro semakin Maju!.
Peserta MUPERKAB berpose bersama
Read more ►

Sabtu, 08 Februari 2014

KEJUARAAN KEMPO ANTAR WANITA PIALA CHRISTINA 2014

0 komentar
Gassho

Salam Persaudaraan...
untuk memperingati hari Kartini dan Melanjutkan Spirit Sempai Christina Siwi Handayani, Dojo Universitas Sanata Dharma Yogyakarta akan menyelenggarakan kejuaraan Kempo Antar Wanita "Piala Christina" yang rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 19-20 April 2014.
kejuaraan ini juga bekerjasama dengan Yayasan Kanker Indonesia, Rifka Anisa dan Dinas Pemberdayaan Perempuan yang telah memasukan kejuaraan ini di dalam agenda hari kartini masing2. nanti di jeda pertandingan akan di adakan Talk Show dgn 3 tema yaitu : Kesehatan Reproduksi, Kekerasan Terhadap Perempuan, dan tentang Kanker. kejuaraan ini rencananya juga di gabung dengan kompetisi Pemberian Bea Siswa, terutama bagi yang tidak mampu dgn menggandeng Lembaga Pemberi Beasiswa dan CRS Perusahaan. bila Sempai-sempai dan Sensei juga teman2 yang mau datang menonton maupun bertanding, silakan bergabung. Undangan dan peraturan pertandingan bisa didownload di bawah ini :

Piala Christina 2014

Read more ►

Rabu, 22 Januari 2014

SEJARAH SINGKAT SHORINJI KEMPO

0 komentar

Nakanao Michiomi – Kaiso


Dilahirkan di suatu desa yang terletak di suatu lereng gunung kecil di daerah administrasi Okuyama tahun, 1911. Anak sulung dari tiga bersaudara, ayahnya adalah seorang pegawai biasa. Michiomi kecil ditinggal ayahnya ketika berumur delapan tahun. Sehingga ia harus mengasuh dua adik perempuannya ketika ditinggal ibunya untuk bekerja menggantikan ayahnya. Akhirnya dua saudaranya di asuh oleh keluarga dari ibu, sedangkan Michiomi pergi ke Manchuria untuk tinggal bersama kakek dari ayahnya. Kakek Michio adalah anggota Kokyuryukai (Perkumpulan rahasia Ular Naga Hitam). Dan ia juga seorang yang ahli dalam seni beladiri (budo). Selama 7 tahun kakeknya mengajarkan permainan pedang dan seni permainan tombak, serta perkelahian tanpa senjata, Jujutsu.
Bulan mei tahun 1926 Ibu Nakano Michiomi meninggal dunia, dan iapun kembali ke Jepang. Dan pada tahun yang sama salah satu saudarinya juga menyusul ibunya, setahun kemudian, 1927, saudara satunya lagi juga meninggal dunia. Bukan suatu kebetulan juga ketika akan kembali ke Cina kakeknya juga meninggal ditahun yang sama. Kini Michiomi tinggal sebatang kara, dan iapun pergi ke Tokyo, yang pada waktu itu terjadi depresi ekonomi setelah PD I. Perekonomian tidak teratur dan angka pengangguran tinggi.
Agen Intelegent
Di usai ke 17 tahun, Januari 1928, Michiomi mendaftarkan diri masuk angkatan perang. Dan ditempatkan di Manchuria sebagai Special Expeditionary Force, agen pasukan khusus. Ditugaskan pada sekolah Taoist yang dikepalai oleh Chen Liang. Seorang anggota rahasia Perkumpulan Zaijia Li, dan kepala perkumpulan Bunga Teratai Putih (Byakuren dalam bahasa Jepang), sekolah tinju Shaolin Utara ( Shorin). Sebagai murid Chen, Michiomi mempelajari kempo (Quan Fa – Tinju), dan juga pertama kali Michiomi berkenalan dengan pengajaran Budha. Pengaruh Budha (Chan-Zen) sangat kental dengan beladiri cina. Manchuria juga yang mengorganisir waktu itu perkumpulan rahasia. Tahun 1931 Nakano Michiomi terkena tipus dan dikembalikan ke Jepang. Bergabung dengan Kesatuan Angkatan Udara I. Ketika latihan terbang malam, ia terkena seranga jantung, dan harus mendapatkan perawatan hingga 6 bulan. Para dokter memperkirakan waktu hidupnya 1 sampai 3 tahun.
Bulan Oktober 1931, Michiomi kembali ke Manchuria dan Chen, ditugaskan sebagai agen intelijen. Karena ia berpikir tidak punya umur panjang, Michiomi memilih untuk melakukan berbagai macam misi. Chen bertanya padanya, mengapa ia menginginkan kematian lebih cepat. Michiomi menceritakan apa yang telah dikatakan dokter kepadanya waktu itu. Chen berkata kepada dia, siapa yang memutuskan hidupmu hanya Cuma setahun? Nasib adalah sesuatu yang Gaib, di luar ken adalah kematian. Kamu tidak akan mati dengan seketika, kamu harus berjuang untuk hidup dengan segala usaha. Aku akan merawatmu mulai hari ini. Michionmi menjalani perawatan dengan pijatan dan teknik akupressur, dalam bahasa jepang disebut Kemyaku iho. Dan dalam istilah ShorinjiKempo sekarang disebut dengan Seiho (seitai jutsu).
Dalam melaksanakan misinya, Michiomi menyamar sebagai gelandangan, menemani Chen. Pada tahun 1932, mereka berada di Beijing, di mana gurunya Chen, Wen Taizong tinggal di sana. Wen waktu itu adalah guru besar dari sekolah Shaolin Utara “Yihemen Quan” , atau Giwamon Ken dalam bahasa Jepang. Pada waktu masih mudah, Wen adalah seorang biarawan kuil Shaolin, dan akhirnya menjadi guru besar menggantikan Huang Longbai. Lalu Wen memperkenalkan Michiomi pada Huang, dan akhirnya mengijinkan menjadi muridnya secara langsung. Huang mengajarkan Michiomi 36 macam kuncian dan teknik gulat naga, yang disebut Longxi Zhuji. Ia juga mempelajari teknik lemparan Wa Hua Quan (Goka Ken, Tinju Lima Bunga), yang akhirnya menjadi dasar prinsip lembut dan keras menjadi satu (Goju Ittai). Setelah mempelajari beladiri dari kakeknya, kemudian menguasai apa yang telah diajarkan Chen, Michiomi menerima semua pelajaran dengan cepat. Wen berpikir telah menemukan seorang yang cukup cakap. Di musim gugur 1936, Wen dan Michiomi menghidiri upacara di kuil Shaolin, Michiomi di angkat menjadi Guru Besar ke 21 dari Yihemen Quan. Wen menamai di “Doshin So”, yang berarti Yang Membantu Jalan Menuju Religius. Dan nama tersebut dipakai sepanjang sisa hidupnya.
Sejak kali pertama bergabung di kuil Shaolin, Doshin amat terkesan dengan lukisan di dinding yang melukiskan Orang India dan Biarawan Cina berlatih dengan menyenangkan dan dilakukan bersama-sama. Metode ini berlawanan denga pelatihan yang selama ini dia lakukan, dan ia mengembangkan gagasan, dimana untuk berlatih harus ada kerja sama dengan pasangannya, untuk kepentingan berdua. Dalam bahasa jepang, konsep ini dinyatakan sebagai “otagai renshu” (berlatih untuk satu sama lain), atau “jita kyuraku” (menikmati dengan orang lain).
Soviet menyerbu Manchuria
Agustus 1945, Soviet menyerbu Manchuria. Angkatan perang Jepang melarikan diri, dan meninggalkan anak-anak dan para wanita di Manchuria. Doshin So merasakan perilaku yang kurang berkenan untuk ikut meninggalkan Manchuria. Akhirnya ia mengalami dua masa pendudukan di Manchuria, yaitu masa Jepang dan masa Soviet. Ia melihat perilaku dari pemenang perang waktu itu, bagaimana cara supaya bisa mempertahankan kedudukannya, tak lain dengan menekan kaum yang lemah. Dan ia pun melihat bagaimana keberanian seseorang untuk melindungi yang lemah dengan bahkan mengorbankan diri mereka. Doshin So mengembangkan pemahamannya, bahwa kualitas seseorang bukan dari kebangsaan mereka tetapi berasal dari individu sendiri.
Ia berkata, ” Di masa damai, orang-orang dapat menyembunyikan karakter mereka asli mereka, mereka dapat menghias karakter masing masing, tetapi ketika kekacauan datang, akan terlihat karakter aslinya, tidak lagi terpengaruh oleh hukum yan ada. Aku mempelajari hal ini dari pengalaman dan penderitaan. Jika kita ingin mencapai kedamaian, tidak ada jalan/cara lain kecuali menegakkan kesadaran hukum yang kuat kuat untuk semua, tidak memihak siapapun.
Aku merasakan hal ini ketika berada di Manchuria. Sehingga jika aku dapat kembali ke Jepang, aku akan membuka sekolah swasta untuk membangun ikatan dan jiwa keberanian, serta kepercayaan di hati orang orang muda”.
Kaiso Ke Jepang
Setelah peperangan seselai, orang-orang yang berada di Cina pulang ke Jepang. So Doshin tetap tinggal di Shenyang bersama teman-temannya di masyarakat Cina. Hubungan dengan orang-orang tersebuty memungkinkan dia kembali ke Jepang lebih cepat. Temen-teman di Cina mencoba untuk membujuk agar tetap tinggal di dalam Negeri China, dengan alasan Jepang telah dihancurkan Sekutu. Kepada teman-temannya Doshin So mengatakan bahwa mungkin Jepang telah hilang, tetapi ia belum pernah hilang, dan masih sebagai orang Jepang. Ia ingin kembali ke Jepang untuk membantu, membangun kembali Jepang. So Doshin mendarat pada Sasebo, daerah di Nagasaki pada tahun 1946. Sepanjang perjalanan pulang tidak jarang ia menggunakan teknik kempo untuk menghindari gangguan dari penumpang yang lain.
Akhirnya Doshin ke kota kelahiran ibunya. Dan menginap di kemenakannya di Osaka. Ia memulai hidup baru dengan menjalankan bisnis produk bahan kimia bersama temannya dari Cina. Dari sini Doshin dapat bertahan hidup dan mendapatkan kenyamanan. Pada waktu yang sama, Doshin melihat penderitaan yang diakibatkan oleh perang, inflasi, kemiskinan, pengangguran, memicu orang melanggar hukum dan orang tidak mau mendengarkan suara hati untuk orang lain. Ia ditawari beberapa lahan di Tadotsu, suatu daerah pedesaan dan pelabuhan di pulau Shikoku, Daerah administrasi Kagawa. Dan akhirnya Tadotsu telah menjadi Mecca untuk Shorinji Kempo.
Mendirikan Shorinji Kempo
Doshin So memulai dengan membangun aula kecil, dan memberi pengajaran dan filosofi pada Oktober 1947. Pada awalnya ia tidak begitu diterima, karena dianggap orang asing di daerah tersebut, dan juga pengajaran yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang sudah ada. Yang datang untuk mendengarkan thanya sedikit, tapi yang kembali lagi lebih sedikit lagi.
Ketika So Doshin sedang mempertimbangkan bagaimana cara yang tepat untuk mengajarkan filosofinya, dalam suatu mimpinya ia bertemu dengan Bodhidharma, berjenggot dan berpakaian seperti biarawan budha, berjalan dengan cepat dihadapan So Doshin, ia berusaha berbicara pada Bodhidharma tetapi tidak dapat mendengarnya, Bodhidharma hanya menunjukkan satu arah dari tangannya, So Doshin berusaha memahami mimpinya. Akhirnya ia memutuskan untuk memberikan pengajaran Zen Budhisme, seperti ketika ia belajar di Kuil Shaolin. Yang kemudian ia gabungkan dengan filosofi yang pernah ia terima.Bukan pengajaran yang berhubungan dengan peperangan untuk memenangkan lawan, tetapi lebih kepada pelatihan jasmani dan peningkatan rohani untuk kemajuan bersama. Doshin akhirnya mengorganisir kembali sistem teknik yang telah ia pelajari sebelumnya dan menyelaraskan dengan pemahamannya akan Zen Budhisme.
Kota Tadotsu sedang dalam kekacauan, banyak penjahat dan pasar gelap setelah perang berakhir. So Doshin mengajarkan teknik kempo kepada muridnya dengan cepat. Dan bersama muridnya turun ke jalan untuk menantang penjahat yang ada di jalanan, karena ia berpikir, dengan pengguanaan teknik yang dikuasai untuk kebaikan hal itu adalah benar. Bersama dengan polisi setempat Doshin So berhasil mengamankan kota.
Untuk memastikan muridnya tidak kembali turun ke jalan, mereka harus bekerja terlebih dahulu. So Doshin mengajarkan teknik Beladiri dengan melatih fisik dalam format Zen. Akhirnya makin banyak murid baru yang bergabung dengan pelatihan tersebut.. Di tahun 1950, Doshin So membentuk perkumpulan yang bersifat religius, tahun 1951, resmi menjadi organisasi “Kongo Zen Sohonzan Shorinji”. Dan membentuk sekolah untuk melatih Shorinji Kempo untuk membentuk pemimpin masa depan waktu itu, yang bernama sekolah Zenrin Gakuen (akademi hutan zen), sebagai awal dari Nihon Shorinji Budo Senmon Gakko (Akademi Shorinji Kempo Jepang), yang sering disebut juga Busen (Budo Senmon).
Doshin-So, Founder of Shorinji Kempo
Sebagian dari diri kalian adalah untuk orang lain, adalah satu pengajaran didalam Busen. Masing-masing individu harus berusaha hidup layak. Semboyan Shorinji Kempo dan Kongo Zen yang dikenal sampai hari ini ” Pikir separuh untuk kebahagiaan milik mu, setengah untuk kebahagiaan dari yang lain” ( Nakaba wa jiko Nakaba wa jiko shiawase wo, nakaba wa hito nakaba wa hito shiawase wo). Selama tahun 1950 an sering mengadakan demonstrasi publik untuk publik, seperti embu taikai, sehingga mempercepat pertumbuhan organisasi. Tahun 1960, Doshin So muncul di televisi nasional, sehingga semakin meningkatkan ketenaran Shorinji Kempo pada publik. Di 1963 membentuk ” Shadan Hojin Nihon Shorinji Kempo Renmei” di kuil Tadotsu, untuk mempelajari Buddhism yang dipelajari selama di kuil Shaolin Kuil, yaitu mempelajari penyelesaian suatu sengketa dengan cara penengahan lewan pengajaran Budha dan mempelajari teknik Beladiri
Read more ►

Minggu, 19 Januari 2014

SEKILAS TENTANG BOJONEGORO

0 komentar
Wisata Kayangan Api
BOJONEGORO adalah kota kecil yang terletak di provinsi Jawa Timur sebelah barat. selain itu, Bojonegoro adalah pusat karesidenan yang meliputi 5 (lima)kabupaten, yaitu Kabupaten Bojonegoro, kabupaten Lamongan, Kabupaten Tuban, Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto.

Kabupaten ini dipimpin oleh seorang bupati yang bernama Suyoto, yang biasa di panggil Kang Yoto oleh masyarakat. dan wakilnya bernama Setyo Hartono.

dulu Kabupaten ini terkenal dengan kayu jatinya, tapi seiring dengan ketamakan manusia yang semakain menjadi-jadi akhirnya kayu jatinya hampir habis. sekarang kota ini terkenal dengan kota banjir karena wilayah kota Bojonegoro sendiri sangat berdekatan dengan bengawan solo. bahkan pada akhir tahun 2007 kota Bojonegoro pernah lumpuh akibat banjir yang menggenangi wilayah kota selama kurang lebih satu minggu.

makanan/ jajanan khas Bojonegoro adalah ledre dan Serabi. Ledre adalah sejenis makanan ringan yang terbuat dari tepung dan pisang yang kemudian dibentuk menjadi mirip gapit (makanan ringan yang berbentuk silinder tanpa tutup yang berlapis-lapis yang rasanya manis). sedangkan untuk kue serabi, terbuat dari tepung beras kemudian dijadikan adonan yang kemudian dibakar di wajan yang terbuat dari tanah liat, yang kemudian dibakar diatas tungku, makanan ini biasanya disajikan dengan santan dan atau kelapa parut, ada juga yang menyajikannya dengan berbagai variasi.

untuk wisata, Kabupaten ini hanya memiliki segelintir wisata antara lain: Wana Wisata Dan Padang Golf Dander, Waduk Pacal, Wisata Kedungmaor, Kayangan Api, Wisata Hutan Klino. Di wisata hutan klino ini ada sebuah bumi perkemahan yang namanya Desa Atas Atap. di Desa ini ada semacam outbound yang biasanya digunakan saat perkemahan. dan kita bisa mendaki puncak gunung ini untuk menyaksikan warna-warni kota Bojonegoro pada malam hari.

selain itu, Bojonegoro juga telah mempunyai tim sepak bola yang bernama PERSIBO. tim ini telah menjuarai Divisi Utama pada tanggal 29 mei 2010 lalu. dan otomatis tim ini telah masuk kedalam ISL atau liga super. sedangkan pendukung tim ini menamakan diri sebagai BOROMANIA (Bojonegoro Mania). tim berwarna oren ini sukses melambungkan kabupaten Bojonegoro. tim ini mampu mengalahkan beberapa tim-tim besar di Indonesia seperti Persebaya, pelita jaya, persik kediri. ini semua dilakukan untuk menunjukkan bahwa di Indonesia ada sebuah kabupaten yang mulai berkembang bernama Bojonegoro.

More About Bojonegoro>>
Read more ►
 

Copyright © Perkemi Kabupaten Bojonegoro Design by RadenMas Djoko |WebTheme by de luxo | Powered by Admin